Biasa Pentas di Luar Negeri Rp 250 Juta, Wayang Orang Bharata Dibayar Rp 60 Juta di Asian Games 2018
Sekira pukul 16.30 WIB, sebuah bus Transjakarta berhenti tepat di depan Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Sabtu (25/8/2018).
Belasan atlet dan official disambut senyum para perempuan penerima tamu Asian Games.
Para perempuan ini terlihat berdandan dan berpakaian adat Jawa.
Sambutan tersebut membuat atlet Asian Games buru-buru mengeluarkan ponsel.
Sejurus kemudian, mereka merekam adegan para perempuan berpakaian adat Jawa ini.
Diiringi lagu Via Vallen berjudul "Meraih Bintang" para atlet dan official dari peserta Asian Games pun berjoget bersama dengan para penyambut tamu yang terus melempar senyum.
Tidak hanya dengan para pemain, sebagian dari atlet dan official juga tampak meminta berfoto dengan para sinden dan musisi di depan panggung.
"It was very great for me as visitors. I'm impressed by the costume," kata Manajer Atlet Golf dari Pakistan, Khan Ali Hader sambil tersenyum.
Tarian dan sambutan para penerima tamu wayang orang Bharata tersebut dipimpin Marsam Mulyo Atmojo.
Marsam mengaku, mereka memperlihatkan pertunjukkan semi sendratari Ramayana dengan lakon Shinta hilang.
Marsam mengatakan, kelompoknya mendapat dana bantuan Rp 60 juta dari Pemprov DKI Jakarta untuk turut serta di acara Asian Games 2018 tersebut.
"Dibagi aja, dari Rp 60 Juta dikurang untuk produksi dan konsumsi jadi tinggal Rp 40 Juta. Terus dibagi 200 orang, ya rata-rata Rp 200 ribu," urai Marsam.
Bagi Marsam, nilai uang tersebut terlalu kecil untuk pentas berskala internasional.
Ia menyebut, rata-rata biaya pertunjukkan tersebut bila dilakukan di luar negeri mencapai Rp 250 juta.
"Paling kecil tiap orang dapat Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 Juta sekali main saat itu," kata Marsam.
Sejak pertama kali bergabung dengan Grup Wayang Orang Bharata tahun 1966 hingga sekarang telah menjadi pimpinan, Marsam mengaku kelompoknya sudah terbiasa bermain di hadapan penonton internasional.
Sebut saja Jerman, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, dan Perancis.
Ia mengaku kelompoknya bahkan pernah bermain di hadapan perwakilan dari 149 negara tahun 1999 di Perancis ketika mewakili Indonesia dalam sebuah acara kebudayaan.
Kendati terbilang murag, Masam tidak terlalu mempermasalahkan hal itu.
Ia mengemukakan, seluruh pemain tetap bermain maksimal untuk pagelaran Asian Games 2018.
"Saya kagum sama anak-anak muda kayak mereka," kata Marsam.
sumber:tribunnews
0 Response to "Biasa Pentas di Luar Negeri Rp 250 Juta, Wayang Orang Bharata Dibayar Rp 60 Juta di Asian Games 2018"
Post a Comment