-->

Jalur Puncak Padat, Pedagang Masuk Jalan Tol untuk Berjualan: Dulu Bisa Sampai Rp 700 Ribu Perhari



Kemacetan jalur puncak Bogor dimanfaatkan oleh sejumlah warga untuk mengais rezeki.

Kemacetan panjang yang mengular hingga exit Tol Ciawi, membuat sejumlah pedagang nekar merangsek masuk kearea jalan Tol yang sedang macet parah untuk menjajakan dagangannya.

Pantauan TribunnewsBogor.com, berbagai macam dagangan yang ditawarkan kepada wisatawan yang saat itu terjebak kemacetan di jalur puncak dari mulai air minerla, pisang, kopi hingga pedangan asongan lainnya.

Pedagang kopi, Watini (35) mengatakan, setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur panjang, ia selalu berjualan di Exit Tol Ciawi dan Jalan Raya Bogor-Sukabumi.

Namun, dikarenakan Tol Bocimi diresmikan pada beberapa bulan yang lalu, ia hanya berjualan di Exit Tol Ciawi saja.

Hal ini ia katakan karena Jalan Raya Bogor-Sukabumi telah lancar dan dagangannya tidak laku bila berjualan di sana.

"Jualan di sini saja (Exit Tol Ciawi), sudah tidak seperti tahun kemarin. Saya dan pedagang lain yang biasanya mencari untung dari kemacetan, sekarang jadi sulit. Exit Tol Bocimi tidak semacet seperti tahun kemarin," katanya, Minggu (30/12/2018).

Watini menjelaskan, penghasilan yang ia dapatkan pun tidak bisa digunakan untuk menabung.

Bila biasanya ia bisa mendapat uang Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu per harinya, di tahun ini, ia hanya bisa membawa uang Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu saja per harinya.

"Tahun-tahun lalu, asal kita mau, kita dapat uang. Soalnya macet di Exit Tol Ciawi bisa sampai pukul 00.00 WIB. Tahun ini, pada 2018, pukul 17.00 WIB atau 18.00 WIB saja lalu lintasnya sudah lancar," terang Watini, Minggu (30/12/2018)

Senada dengan Watini, pedagang asongan, Nanang Permana Gadog (43) mengatakan, ia sudah berjualan di sekitaran Exit Tol Ciawi dari 1992 lalu.

Namun, di tahun ini, kata Nanang, dagangannya kurang laku karena banyak pedagang lain juga yang berjualan di Exit Tol Ciawi.

"Penyebabnya karena Tol Bocimi diresmikan. Karena Tol Bocimi diresmikan, lalu lintas menjadi lancar dan para pedagang yang di sana, banyak yang pindah ke sini (Exit Tol Ciawi)," tutur Nanang.

Dikatakan Nanang, sekarang ini, penghasilan yang ia dapatkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja.

Namun, diungkapkannya, keuntungan yang ia dapatkan itu pun seadanya.

"Penurunan pendapatan di 2018 ini bila dibandingkan tahun-tahun lalu menurun hingga 50-60 persen. Uang yang saya dapat cuma cukup untuk makan dan anak sekolah saja, itu pun pas-pasan. Enggak bisa nabung sekarang karena sepi dan banyak pedagang," beber Nanang.

Hal yang sama juga diungkapkan Dede Jainudin (47), yang merupakan pedagang cilok.

Sudah tiga tahunan, ia berjualan di Exit Tol Ciawi.

Keuntungan di tahun lalu pun, dikatakan Dede, sangat besar

Namun di 2018 ini, pedagang cilok ini mengatakan, dagangannya sangat sulit laku.

"Saingan semakin banyak dan tidak macet seperti tahun lalu di sini (Exit Tol Ciawi). Saya yang biasanya bisa jualan sampai tengah malam, di tahun ini, sehabis magrib juga sudah pulang. Soalnya lalu lintas di exit tol juga sudah lancar," kata Dede.


SUMBER

Related Posts

0 Response to "Jalur Puncak Padat, Pedagang Masuk Jalan Tol untuk Berjualan: Dulu Bisa Sampai Rp 700 Ribu Perhari"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel js

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel