-->

Pondok Pesantren di Banyumas Jadi Klaster Covid-19, 328 Santri Positif Terinfeksi Virus Corona

 


 Sebuah pondok pesantren (ponpes) di Banyumas, Jawa Tengah menjadi klaster Covid-19, sebanyak 328 santri terkonfirmasi positif terinfeksi Virus Corona.
Juru Bicara Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Banyumas Ustadz Enjang Burhanudin Yusuf menyampaikan, sebagian besar santri yang terpapar dalam kondisi sehat.

"Jadi wali santri dan masyarakat tidak perlu resah, karena laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) 95 persen dalam kondisi sehat secara fisik," kata Enjang saat konferensi pers di di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (1/10/2020).

Enjang mengatakan, untuk sementara para santri yang positif diisolasi di beberapa lokasi.


Tujuannya agar tidak menular ke orang-orang yang memiliki risiko tinggi.

"Kondisi santri (di tempat karantina) baik-baik saja. Wali santri tidak perlu khawatir, karena kami koordinasi terus dengan Pemkab," ujar Enjang.

Lebih lanjut, Enjang mengatakan, sejak awal pandemi Covid-19 seluruh ponpes di Banyumas telah berusaha mencegah penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Semenjak enam bulan terakhir ponpes sudah berkoordinasi satgas Covid-19. Kami bersinergi untuk bersama-sama agar pesantren tidak terpapar Covid-19. Kami juga sudah membentuk satgas Covid-19 di pesantren, kami sudah menerapkan protokol kesehatan," kata Enjang.

Kasus Covid-19 yang terjadi di lingkungan ponpes, menurut Enjang, dapat terjadi di mana pun.

"Covid-19 bisa menyerang siapa pun, tanpa mengenal jabatan, agama apa pun. Ini bukan aib, ini pelajaran untuk menjaga diri agar terlindungi semua. Secara spiritual kami selalu memanjatkan doa. Jadi usaha jasmani dan rohani sudah kami lakukan," ujar Enjang.

Diberitakan sebelumnya, sntri salah satu ponpes di Kabupaten Banyumas, yang terpapar Covid-19 kembali bertambah 136 orang, sehingga total menjadi 328.

Sebanyak 20 di antaranya kini telah dinyatakan sembuh.


Pondok pesantren di Kebumen dan Banyumas jadi klaster Covid-19 
Sebuah pondok pesantren di Kebumen dan Banyumas menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan tindakan pengamanan.
"Sudah, sekarang sudah ditangani. Sudah disemprot dan saya minta dilakukan tracingnya. Sekarang sudah berjalan," kata Ganjar usai rapat paripurna di DPRD Jateng, Jumat (25/9/2020).
Selanjutnya, Ganjar meminta agar pengelola ponpes untuk menutup sementara kegiatan belajar mengajar.
Sebab jika dilanjutkan, akan sangat membahayakan.
"Saya minta, kalau kondisinya tidak memungkinkan seperti itu, suruh nutup dulu. Soalnya kalau seperti itu kan membahayakan," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebut adanya kemunculan klaster baru penularan Covid-19 di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya kembali menemukan klaster penyebaran Covid-19 tersebut di daerah Kebumen dan Purwokerto.

Kendati tak menyebutkan nama ponpes tersebut, dia meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Banyak klaster yang muncul di Jateng. Kemarin kita menemukan klaster ponpes di Purwokerto dan Kebumen. Ini harus diwaspadai," ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (24/9/2020).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar menilai penyebutan Solo zona hitam sengaja disampaikan oleh orang-orang yang tidak suka dengan Solo.



Selanjutnya, Ganjar meminta agar pengelola ponpes untuk menutup sementara kegiatan belajar mengajar.
Sebab jika dilanjutkan, akan sangat membahayakan.
"Saya minta, kalau kondisinya tidak memungkinkan seperti itu, suruh nutup dulu. Soalnya kalau seperti itu kan membahayakan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebut adanya kemunculan klaster baru penularan Covid-19 di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya kembali menemukan klaster penyebaran Covid-19 tersebut di daerah Kebumen dan Purwokerto.

Kendati tak menyebutkan nama ponpes tersebut, dia meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Banyak klaster yang muncul di Jateng. Kemarin kita menemukan klaster ponpes di Purwokerto dan Kebumen. Ini harus diwaspadai," ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (24/9/2020).
Yulianto belum bisa memastikan berapa jumlah orang yang terpapar Covid-19 pada klaster ponpes tersebut.
Sebab, saat ini sedang dilakukan upaya tracing dan tes massal untuk selanjutnya menunggu hasil uji spesimen.
"Karena kita baru tracing kontak kemarin. Jadi hari ini kita masih menunggu hasil verifikasinya karena laboratoriumnya di Yogyakarta," jelasnya.

Selain klaster ponpes, Yulianto juga meminta masyarakat untuk mewaspadai munculnya klaster keluarga.
Sebab penularannya bisa terjadi ke lingkungan terdekat dan memiliki dampak yang besar.
"Klaster keluarga juga barus diwaspadai. Makanya sekarang kita lagi evaluasi apa perlu lagi melakukan isolasi mandiri di rumah. Efektif atau enggak," ujarnya.

Pihaknya akan menyiapkan tempat isolasi khusus apabila karantina mandiri di rumah memang tidak efektif dilakukan.
"Untuk itu kita sudah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jateng. Sudah di-list hotel-hotel mana sajakah yang bisa diajak kerjasama jika kita membutuhkan tempat karantina," tandasnya.

0 Response to "Pondok Pesantren di Banyumas Jadi Klaster Covid-19, 328 Santri Positif Terinfeksi Virus Corona"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel js

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel