Masjid Jokowi tak Berfungsi Sejak 1998, Karpet & Kaligrafi Diselamatkan di Masjid Istiqamah Bale Atu
Masjid kecil (bahasa Gayo: mersah) yang pernah dibangun Presiden Joko Widodo di Kompleks Perumahan PT KKA Kampung Bale Atu Bener Meriah, sudah tidak berfungsi lagi, sejak kegiatan KKA mulai vakum sekitar tahun 1998/1999.
Para penghuni kompleks eks karyawan KKA yang berasal dari luar daerah mulai meninggalkan kompleks sehingga banyak rumah yang kosong dan hanya tinggal beberapa orang yang kebetulan penduduk asli Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.
Demikian disampaikan Tgk Muchtaruddin Gayo, tokoh masyarakat Bale Atu yang juga takmir Istiqamah Bale Atu, Minggu (22/11/2020).
Ia menyebutkan, lokasi Mersah Jokowi eks KKA berdekatan dengan Masjid Jami Istiqamah Bale Atu, sekitar 50 meter, sehingga jamaah lebih suka ke masjid untuk beribadah, sehingga lama-kelamaan "mersah" tersebut tidak berfungsi lagi dan tidak terawat seperti diberitakan media massa.
"Akan tetapi syukur Alhamdulilah properti mersah tersebut seperti karpet untuk alas shalat dan beberapa kaligarafi dapat diselamatkan dan terpasang di Masjid Istiqamah Bale Atu," ujar Muchtaruddin Gayo.
"Ada usulan dari banyak pihak agar bekas jari Bapak Presiden Jokowi itu dilestarikan dan sudah pernah diusulkan untuk dibangun semacam Museum Jokowi sebagai pusat dokumentasi dan penyimpanan Jejak-jejak Bpk Jokowi di Tanah Gayo dan Alhamdulillah baru-baru ini telah ditindaklanjuti oleh Pemda Bener Meriah," demikian Tgk Muchtaruddin Gayo.
Presiden Joko Widodo sendiri yang mendesain masjid kecil yang dibangun di dalam Kompleks Perumahan PT KKA Desa Bale Atu, Bener Meriah. Sementara pengerjaan pembangunannya dilakukan oleh Almarhum Pak Asep, juga karyawan PT KKA
Selain mendisain "mersah" atau masjid kecil itu, Presiden Joko Widodo juga mendisain Komplek Perumahan Karyawan KKA di Bale Atu tersebut.
Pengakuan ini disampaikan Ir Hj Chairum Rahmi, pernah bekerja di PT KKA, tinggal di Blok D10 Perumahan KKA Bale Atu dan letaknya persis dekat masjid kecil itu.
Hj Chairum Rahmi menikah dengan Syueb Abuhanifah, juga bekerja di KKA. Pasangan ini merupakan sahabat Presiden Joko Widodo sampai sekarang.
Konon pasangan ini "dicombalangi" juga oleh Presiden Joko Widodo ketika sama-sama di KKA.
Hj Chairm Rahmi saat ini menjabat Ketua Umum Kesatuan Masyarakat Madani Indonesia (KMMI).
"Saya persis tinggal di sebelah mesjid. Rumah Blok D10. Suami saya, Pak Syueb Abuhanifah juga pengurus masjid kecil atau mersah itu dan sangat suka tinggal dekat masjid," kenang Hj Chairum Rahmi menceritakan kisahnya kepada Yusradi Usman Al Gayoni, tokoh muda Gayo, yang aktif di KMMI, sebagai Wakil Sekjen.
Masyarakat setempat menyebut masjid kecil itu sebagai "Mersah Jokowi" tapi sayang sekali "mersah" itu tidak lagi berfungsi. Sebahagian dindingnya sudah lepas dan berada di semak-semak. Kondisi "mersah" tidak terurus dan memprihatinkan.
Menurut Hj Chairum, Presiden Joko Widodo berada di Bener Meriah selama tiga tahun, pada akhir 1985 atau awal 1986 sampai 1988. Ketika itu Jokowi bekerja di bagian penyemaian dan pembibitan KKA.
Selama di Bener Meriah, Jokowi tinggal di Rumah Merah, yang berada di kaki Burni Telong. Disebut Rumah Merah, karena rumah tersebut dicat merah. Rumah itu adalah peninggalan Belanda.
Hj Chairum setuju dilakukan rehabilitasi Mersah Jokowi (masjid kecil Jokowi) dan dilestarikan, termasuk Rumah Merah.
"Mungkin di sana bisa dibangun pesantren juga sekaligus diberdayakan ekonominya dengan membuat kolam dan kebun," ujar Hj Chairum.
Tokoh muda Gayo, Yusra Usman Al Gayoni, yang juga teman seorganisasi Hj Chairum di KMMI, menyarankan untuk melestarikan jejak Presiden Jokowi di Gayo, agar dibangun museum Jokowi seperti yang sudah diusulkan Pemerintah Bener Meriah.
"Di sana sudah ada Taman Arboretum yang juga ditanam oleh Presiden Jokowi, kelak itu bisa dijadikan satu kawasan yng bisa dijadikan destinasi wisata," ujar Yusradi.
Bupati Bener Meriah Tgk H. Sarkawi menyatakan telah mengusulkan dibangunnya Museum Jokowi di Bener Meriah, sebagai tanda jejak sejarah bahwa Presiden Jokowi pernah tinggal dan menetap di Bener Meriah.
"Kita sudah usulkan pembangunan Museum Jokowi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kita harapkan hal bisa segera ditindaklanjuti," ujar Bupati Sarkawi beberapa waktu lalu di Bener Meriah.
Ia mengatakan, ketika Presiden Soekarno di Bengkulu, lalu dibuatkan museum, begitu juga saat Bung Karno di asingkan di Ende, rumah tinggalnya langsung dijadikan museum.
"Kita ingin jejak Presiden Joko Widodo selama hidup dan berkiprah di Bener Meriah dikukuhkan dalam bentuk museum dengan segala cerita dan benda-benda peninggalan Jokowi. Ini bisa jadi destinasi wisata sejarah," ujar Bupati Sarkawi
0 Response to "Masjid Jokowi tak Berfungsi Sejak 1998, Karpet & Kaligrafi Diselamatkan di Masjid Istiqamah Bale Atu"
Post a Comment