Kisah Pilu Pria Lansia di Balikpapan, Rumah Dirampas Rentenir dan Kini Tinggal di Bekas Kandang Ayam
Di usia yang mendekati kepala 7 terpaksa menjalani kehidupan yang tidak disangka-sangka.
Awalnya, Banujan Martosusanto (69) memiliki rumah yang bisa ditinggali, namun rumah itu raib karena tersita.
Ini lantaran Banujan tertipu dengan pihak yang mengaku bisa memberikan pinjaman.
Setelah rumah disita, kini terpaksa mendiami sebuah gubuk.
Mirisnya gubuk yang jadi tempat tinggalnya dulu bekas kandang ayam.
Banujan yang tinggal di Jalan Praja Mukti II, Kel. Sepinggan, Balikpapan Selatan membeberkan sedikit perjalanannya hingga ia terperosok dalam himpitan hutang bernominal tak sedikit itu.
Bermula dari ia meminjam uang sebesar Rp 150 juta untuk keperluan usaha yang akan disimpan di sebuah bank ternama.
"Saya pinjem 150 (juta) sama rentenir. Nah setelah itu aku ditagih terus," ucapnya.
Lantaran belum ada pemasukan, akhirnya dia meminjam kembali dari pihak lain yang mengaku pihak bank dan memberikan pinjaman hingga Rp 400 juta.
Bunajan yang kalut, menerima saja dengan maksud segera melunasi pinjaman senominal Rp 150 juta tersebut dengan menjaminkan sertifikat rumahnya.
"Trus di pinjemi lagi sama rentenir lainnya 400 (juta) Tapi aku bayar Rp 150 juta itu jadi (sisa) Rp 250 juta," ucapnya.
Namun nahas, usaha belum jalan, sudah harus membayar angsuran rentenir. Hingga akhirnya, Bunajan tak mampu membayar lagi.
"Itu jarak 3 bulan aku ngga bisa (bayar) lagi. Dua aja, ini buktinya ada. Itupun bunga sekali itu nggak diakuin tadinya," ujar Banujan.
Lantaran bulan berikutnya tidak bisa membayar, akhirnya Banujan didatangi oleh salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Balikpapan yang memang ditugasi untuk menyita rumah miliknya.
Belakangan diketahui, bahwa pihak yang memberikan pinjaman sebesar Rp 400 juta bukan pinjaman bank melainkan oknum rentenir perorangan.
Banujan menuturkan, cara ormas tersebut terkesan kasar dan memalukan.
Hingga kemudian Banujan dan anak-istrinya terpaksa angkat kaki dengan membawa baju seadanya.
Hanya saja, menjadi lebih menyakitkan bagi Banujan, sang istrinya berlalu meninggalkan Banujan dengan membawa salah satu anaknya.
"Istriku karena nggak punya rumah di sini, ditambah dipermalukan rentenir itu kan pulang ke Jawa. Sampai sekarang," tuturnya.
Beruntung ada tetangga yang mempersilahkan Banujan mendiami gubuk miliknya.
Bekas kandang ayam dan diubah selayak mungkin untuk dihuni.
Kini, rumah milik Banujan yang disita tersebut bertuliskan bahwa telah disita oleh salah satu bank.
Hanya saja, ketika didatangi oleh Banujan, bank tersebut mengaku tidak pernah menerima jaminan sertifikat, apalagi menyita.
Hal membingungkan tersebut yang kemudian mendorong Banujan melapor kepada pihak berwajib.
"Sudah saya lapor ke Polres sama Polda, masih ditunggu progressnya," tuturnya.
Kini, ia sendiri tinggal di gubuk milik tetangganya setidaknya 4 tahun lamanya.
Hanya menunggu tetangga pun anaknya untuk menghampiri menemani.
Sebab, ia masih memiliki anak di Balikpapan yang berprofesi sebagai guru honorer.
Banujan hanya meminta soal makan dan enggan satu atap dengan anaknya lantaran khawatir rumah anaknya menjadi sempit karena keberadaannya.
Kakek 99 Tahun Tinggal di Gubuk
Sementara, kakek bernama Darkasih atau Moman Kasih (99) tinggal di sebuah gubuk kayu.
Gubuk kayu itu ternyata bekas kandang ayam dan terletak di Jalan Rakimin, Gang Datuk Lewah, Desa Sungai Beringin, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Polres Inhu pun memberi bantuan kepada kakek tersebut, Jumat (20/11/2020).
Ps Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran mengatakan, kakek Moman sempat menangis ketika jajaran Polres Inhu menyerahkan bantuan sembako.
"Paket sembako diberikan oleh Kapolres Inhu AKBP Efrizal melalui Wakapolres Kompol Zulfa Renaldo. Kakek Moman sempat menangis karena merasa terharu dikunjungi dan diberikan bantuan," kata Misran, kepada Kompas.com, melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/11/2020).
Misran menuturkan, kedatangan Wakapolres Inhu bersama sejumlah pejabat utama lainnya untuk melihat tempat tinggal kakek Moman.
Sebelumnya Polres Inhu mendapat informasi ada kakek yang tinggal seorang diri di bekas kandang ternak milik warga setempat.
"Hal ini kami ketahui lewat postingan salah seorang warga lewat media sosial Facebook.
Kemudian, Polres Inhu dengan quick response langsung turun ke lapangan," ujar Misran.
Selain ingin berinteraksi langsung dengan kakek Moman, kata dia, Polres Inhu juga menyalurkan bantuan berupa beras, mi instan dan kebutuhan pokok lainnya.
Pemberian bantuan kepada warga tidak mampu ini juga realisasi dari program bakti sosial Jumat Barokah yang menjadi agenda tetap Polres Inhu.
0 Response to "Kisah Pilu Pria Lansia di Balikpapan, Rumah Dirampas Rentenir dan Kini Tinggal di Bekas Kandang Ayam"
Post a Comment