-->

Haru, Kakek Nenek Ini Jual Kandang Ayam, Dipikul Keliling Kampung

 


Mencari  nafkah merupakan salah satu hal yang berat untuk dilakukan,  namun hal ini seolah menjadi kewajiban agar kebutuhan bisa terpenuhi. Bahkan pencari nafkah sendiri tidak mengenal  lelah  dengan kondisi fisik akibat bekerja.


Terlebih lagi jika pekerjaan yang dilakukan tersebut sangat memforsir tenaga,  ditambah lagi dengan usia yang tidak lagi  muda.  Seperti halnya yang dialami oleh  pasangan suami istri lanjut usia berikut ini.


Melansir dari Liputan6.com,  disebutkan jika pasangan tersebut merupakan nenek Katmini berusia 65 tahun serta sang suami Harun berusia 70 tahun.  Keduanya ini merupakan warga Kampung Cimaung, Desa kolot, Kecamatan Cilawu, Garut.


Terhitung sejak tiga dekade lalu pasangan lansia ini telah berjualan kandang ayam. Miris nya lagi dalam berjualan tersebut  keduanya  mengandalkan tenaga fisik. Yakni dengan bersama-sama memikul kandang ayam itu menggunakan sebilah bambu.


Agar kerajinan keduanya ini dapat laku terjual ke tangan  pembeli,  mereka rela keluar masuk kampung di kecamatan Cilawu,  Bayongbong,  hingga ke Garut Kota.


Saat ditemui oleh wartawan pada 5 agustus lalu saat mereka berada di kampung negara Kulon,  nenek Katmini menyatakan jika hanya kemampuan tersebutlah yang bisa ia lakukan.  Untuk itu rasanya tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan oleh pasangan lansia tersebut.


Dalam seminggu mereka biasa berjualan sebanyak 2 kali dengan memanggul kandang ayam yang cukup berat tersebut.


Sulitnya kehidupan membuat mereka harus berusaha keras walau telah berusia senja. Bahkan untuk membeli baju baru saja mereka tidak mampu. Sehingga keduanya ini harus menggunakan baju lusuh serta sandal jepit butut yang telah menghitam.


Nenek Katmini menambahkan jika sebelumnya ia dan suaminya itu pernah berusaha untuk jualan lain. Akan tetapi memang tidak rezeki, dagangan tersebut tidak laku. Akhirnya mereka memilih kembali untuk berjualan kandang.


Untuk mengerjakan satu kandang ayam saja,  bisa  diselesaikan dalam waktu 1 hari.  Bahan yang digunakan merupakan bambu tua yang dibeli dari perkebunan warga sekitar.


Untuk sebuah kandang berukuran setengah meter dan tinggi 1 meter,  dihargai senilai rp 50 ribu.


Walau dinilai tidak setimpal,  nama Nenek Katmini mengatakan jika lebih baik mereka berjualan daripada harus meminta-minta.


Kadang saat berjualan,  masyarakat setempat memberikan mereka air minum ataupun makanan  alakadarnya.



Di tengah masa pandemi covid 19 saat ini,  mereka harus tetap berjualan agar bisa membeli bahan makanan.  Sebelumnya pasangan ini pernah mendapatkan bantuan beras dari pemerintah, namun itupun hanya  satu kali saja. 



SUMBER ARTIKEL

0 Response to "Haru, Kakek Nenek Ini Jual Kandang Ayam, Dipikul Keliling Kampung"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel js

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel