-->

Awas Sindrom Asherman, Perlengketan Rahim Setelah Kuret

 


Mengalami keguguran memang jadi hal yang menyedihkan bagi seorang ibu. Setelah keguguran, umumnya dokter akan melakukan prosedur kuretase atau kuret, yaitu tindakan pengosongan rongga rahim dari sisa kehamilan. Prosedur ini diperlukan untuk mengambil dan membersihkan jaringan yang masih menempel dan sisa-sisa perdarahan setelah keguguran.



Walaupun begitu, terkadang tindakan kuret bisa menimbulkan efek samping. Salah satunya adalah sindrom Asherman, yaitu perlengketan kedua sisi dinding rahim. Sindrom ini bisa mengakibatkan seorang wanita jadi mengalami kesulitan untuk hamil. Yuk, kenali tentang sindrom Asherman lebih jauh, Moms!


Apa itu sindrom Asherman?

Sindrom Asherman merupakan gangguan rahim yang ditandai dengan terbentuknya jaringan parut pada rahim atau leher rahim. Jaringan parut ini menyebabkan sisi di dalam dinding rahim atau leher rahim saling menempel, sehingga akan membuat ukuran rahim menjadi lebih kecil.


Ukuran rahim yang mengecil ini membuat penderita bisa mengalami kesulitan untuk hamil. Kalaupun kehamilan terjadi, perlengketan pada rahim ini akan berisiko mengganggu perkembangan janin, seperti mengalami keguguran atau kematian.


Sindrom Asherman yang umum dikenal sebagai perlengketan rahim ini merupakan penyakit yang sangat jarang terjadi. Gangguan ini biasanya paling sering dialami oleh wanita yang telah menjalani operasi atau pembedahan pada rahim seperti kuret yang tidak sesuai dengan prosedur atau dilakukan berlebihan.


Gejala sindrom Asherman

Gejala yang umum dialami penderita sindrom Asherman adalah tidak mengalami menstruasi (amenorrhea). Sebagian penderita masih mengalami menstruasi dan merasa nyeri seperti saat menstruasi, namun darah yang keluar sangat sedikit (hypomenorrhea) atau tidak bisa keluar dari rahim karena terhambat jaringan parut. Namun, pada beberapa wanita, sindrom Asherman tidak menimbulkan gejala apa pun dan mereka masih memiliki siklus menstruasi yang normal.



Selain gangguan menstruasi, gejala sindrom Asherman juga dapat berupa kram atau rasa nyeri perut yang parah. Selain itu, penderita juga dapat mengalami masalah kesuburan atau kesulitan untuk hamil. Kalaupun bisa hamil, penderita akan sulit untuk mempertahankan kehamilan karena rentan mengalami keguguran berulang. Ibu hamil yang menderita sindrom ini biasanya akan diawasi secara ketat oleh dokter karena berisiko mengalami plasenta previa dan perdarahan berlebihan.


Penyebab sindrom Asherman

Melansir laman Alodokter, sindrom Asherman termasuk kasus yang sangat jarang terjadi. Sebagian besar penderita mengalaminya setelah menjalani beberapa kali prosedur kuret. Prosedur kuret umumnya dilakukan usai keguguran atau mengalami retensi plasenta. Jika prosedur kuret dilakukan 2-4 minggu setelah persalinan karena retensi plasenta, maka sekitar 25 persen wanita yang menjalani prosedur tersebut akan mengalami sindrom Asherman. Selain itu, sindrom Asherman juga dapat disebabkan oleh:


Jaringan parut usai bedah caesar, di mana dilakukan jahitan untuk menghentikan perdarahan

Radioterapi

Infeksi organ reproduksi

Infeksi tuberkulosis atau skistosomiasis

Endometriosis

Usai menjalani prosedur pengangkatan miom atau polip.

Penanganan sindrom Asherman

Untuk menentukan diagnosis sindrom Asherman, dokter mungkin akan menyarankan sejumlah pemeriksaan guna memastikan diagnosis, seperti pemeriksaan hormon, tes darah, histerosalpingogram (HSG), saline infusion sonography (SIS), dan histeroskopi.


Pengobatannya sendiri dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki ukuran dan bentuk rahim. Caranya adalah dengan mengangkat atau menghilangkan perlengketan pada rahim. Jika penderita sindrom Asherman tidak mengalami nyeri atau tidak berencana untuk hamil, maka pengobatan ini tidak dibutuhkan. Namun jika penderita merasa nyeri dan masih ingin hamil, maka ia akan dianjurkan untuk menjalani operasi histeroskopi guna mengangkat jaringan parut dan membebaskan perlengketan dalam rahim. 

LIHAT SELANJUTNYA

0 Response to "Awas Sindrom Asherman, Perlengketan Rahim Setelah Kuret"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel js

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel