Kepala BMKG tentang Gempa Donggala yang Bikin Tsunami, Waspada Gempa Susulan Masih Terjadi
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, setelah gempa Donggala kemudian terjadi tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Melalui keterangan pers yang disiarkan langsung Kompas TV, Dwikorita Karnawati mengatakan, kekuatan magnitudo gempa Donggala 7,7 SR diperbaharui menjadi 7,4 SR.
"Gempa bumi tersebut menimbulkan tsunami dengan level siaga, yaitu ketinggian lebih dari 0,5 meter hingga diperkirakan maksimum 3 meter," ujar Dwikorita Karnawati.
Tsunami di Donggala dan Palu terjadi pada pukul 17.22 WIB.
Sebelumnya, BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini tsunami lima menit pasca guncangan gempa itu.
Dwikorita Karnawati mengaku, setelah itu pihaknya langsung memantau kenaikan muka air laut.
"Dari hasil pengamatan terlihat adanya kenaikan muka air laut setinggi 6 sentimeter dari Mamuju, pada 17.27 WIB," ujarnya.
Selain itu, dari pantauan saksi mata di lapangan, terlihat ketinggian air laut mencapai 1,5 meter dari Pantai Palu.
Sejak tsunami itu menerjang Pantai Palu, BMKG pun memantau kenaikan air yang semakin surut.
Kemudian, Pada pukul 17.36, peringatan tsunami pun diakhiri BMKG.
"Peringatan dini tsunami ini kami akhiri pada 17.36 WIB. Artinya, memang benar tsunami terjadi hingga mencapai 1,5 meter. Namun, kejadian tsunami tersebut telah berakhir pada pukul 17.36 WIB," ujarnya.
Ia pun menjelaskan, telah terjadi 22 gempa bumi susulan.
Gempa Donggala ini diawali guncangan berkekuatan 6,0 pada pukul 14.00 WIB.
"Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang, meskipun gempa susulan masih akan terjadi," kata Dwikorita Karnawati.
Video terjadinya tsunami di Palu pasca gempa Donggala ini pun viral di media sosial.
Berdasarkan video yang beredar, gelombang air laut menghantam daratan.
Dari ketinggian, sejumlah bangunan tertelan air laut.
Berikut ini video viral tsunami yang menerjang Pantai Palu.
SUMBER
0 Response to "Kepala BMKG tentang Gempa Donggala yang Bikin Tsunami, Waspada Gempa Susulan Masih Terjadi"
Post a Comment