-->

Bagikan Kisah saat Tragedi, Penonton Surabaya Membara Ungkap Penyebab Belasan Orang Tertabrak Kereta



Sejumlah penonton pertunjukan drama kolosal 'Surabaya Membara' yang digelar di depan Tugu Pahlawan, Jalan Pahlawan, Surabaya, mengalami kejadian tragis pada Jumat (9/11/2018) malam.

Mereka yang menonton dari atas viaduk atau jembatan kereta api, dikejutkan adanya kedatangan kereta api barang dari Stasiun Gubeng menuju Stasiun Pasar Turi yang melintas sekitar pukul 19.45 WIB.

Dilansir TribunWow.com dari SuryaMalang.com, Sabtu (10/11/2018), seorang penonton yang ikut naik ke atas viaduk bernama A Nur Aziz (19) menceritakan kejadiaan tragis saat itu.

Nur Aziz mengaku sangat menghafal insiden yang dialaminya saat menonton Surabaya Membara kala itu.

Nur Aziz yang merupakan Mahasiswa Stikosa AWS Surabaya menjadi salah satu dari 8 korban luka-luka yang di rawat di RS Dr Soetomo.

Ia terluka ringan dan merasakan dada sesak karena kejadian itu.

"Saya luka ringan, dan memar dibahu kiri dan dada sesak," ujar Nur Aziz.

Nur Aziz menuturkan, ia naik ke atas viaduk lantaran ingin mengabadikan momen drama kolosal Surabaya Membara dari atas.



Menurut Nur Aziz sat itu banyak sekali warga yang naik dan berantusias melihat dari atas viaduk.

Ia mengatakan saat itu ada suara laki-laki yang berteriak memperingatkan jika ada kereta api lewat.

"Woy sepur woy," tirunya saat ditemui awak media di halaman depan RS Dr. Soetomo pukul 23.00 WIB jumat (9/11/2018).

Nur Aziz mengatakan orang-orang langsung buyar dan berlari mencari posisi di sela-sela antara rel dan tembok jembatan.

"Semua orang tadinya udah aman semua, bisa ngatur diri ketika kereta lewat pelan," katanya.

Namun menurut Nur Aziz seorang ibu dengan anaknya tiba-tiba nekat menyebrang rel saat moncong kereta sudah dekat.

Ibu itu langsung mencoba mencari celah untuk berdiri dan membuat orang-orang yang berhimpitan begitu rapat membuyarkan formasi.

"Lah tiba-tiba datang, dan intinya ada seorang ibu-ibu ndusel," katanya.

Belasan orang, diketahui Aziz tertabrak body kereta api, sebagian besar terseret dan beberapa lainnya terlindas.

"Ada orang yang jatuh ke bawah jalan. Ada yg nyantol (nyangkut) dan ada yang keplindes (terlindas)" pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, atas kejadian nahas tersebut tiga penonton yang dilaporkan meninggal dunia.

Dari update informasi yang diperoleh SuryaMalang.com, korban meninggal telah berhasil diidentifikasi, berikut datanya.

1). Erikawati (9) warga Jalan Kalimas Baru No. 61, Surabaya yang jatuh dari viaduk dan dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.

2). Helmi Suryawijaya (13) warga Karang Tembok Gang 5, Surabaya. Korban terlindas Kereta Api yang dibawa ke KM RSU dr Soetomo Surabaya.

3). Bagus Ananda (17) warga Jalan Ikan Gurami 6/27, Surabaya. Korban jatuh dari viaduk dibawa ke KM RSUD dr Soewandi Surabaya.



Selain itu 19 orang terluka yang dirawat di tiga rumah sakit berbeda, yaitu RS Soetomo, RS Soewandhi dan Rumah Sakit PHC Surabaya.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya memberi penjelasan terkait kecelakaan yang menewaskan tiga penonton Surabaya Membara tersebut.

Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko mengatakan panitia tidak melakukan koordinasi dengan PT KAI terkait kegiatan itu.

“Juga tidak ada imbauan atau larangan agar warga tidak menonton di jembatan viaduk PT KAI.”

“Jalur kereta api (KA) tersebut masih aktif, dan setiap hari dilewati KA penumpang maupun KA barang,” jelas Gatut.

Gatut menegaskan sangat berbahaya bermain di jalur KA, apalagi di jembatan atau viaduk.

Hal ini juga lantaran kereta api tidak dapat mengerem mendadak.

Menurut Gatut, saat itu KA sudah membunyikan semboyan 35 (seruling lolomotif), dan sudah berupaya mengurangi kecepatan sampai 15 KM/jam.

Sedangkan kecepatan normal KA di jalur itu sampai 30 KM/jam.

Gatut juga mengingatkan bahwa ada peraturan yang melarang seseorang berada di jalur kereta api.

Hal ini berdasarkan pasal 181 ayat (1) UU 23 tahun 2007.

Setiap orang dilarang:

a. berada di ruang manfaat jalur kereta api;

b. menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api; atau

c. menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain, selain untuk angkutan kereta api.

Dijelaskan sebelumnya dari pihak panitia, bahwasannya Ketua Komunitas 'Surabaya Membara' Taufik Monyonk alias M Taufik Hidayat menjelaskan, kejadian kecelakaan penonton di atas viaduk yang tertabrak kereta api di luar kendali pihaknya, dilasnir dari TribunJatim.com, Jumat (9/11/2018).

Taufik mengaku bahkan sudah mengingatkan berulang kali para penonton di atas viaduk.

Viaduk itu bertepatan dengan di atas bangunan kantor gubernur Pemprov Jatim dan Taman Tugu Pahlawan untuk turun.

"Kami sudah mengimbau berulang kali, mereka hanya acungkan jempol. Di luar kendali kita karena lokasi yang kita siapkan di Jalan Pahlawan. Lepas rel di luar pengawasan kita, bahkan penontom sampai Pasar Turi," katanya seusai acara selesai.

TAufik mengaku jarak pandangnya tidak sampai ke arah viaduk.

Menurutnya, dua tiga tahun lalu pada acara yang sama tidak pernah ada kereta yang melintas.

"Memang dua, tiga tahun lalu tidak ada kereta lewat, sampai selesai acara. Saya juga tidak tahu jadwal kereta lewat, kok tadi ada kereta lewat," tambahnya.

Taufik menjelaskan, ini karena antusias masyarakat yang luar biasa besarnya, sehingga mereka memaksa bisa menyaksikan drama kolosal, dari tempat yang memungkinkan meski berbahaya.


SUUMBER

Related Posts

0 Response to "Bagikan Kisah saat Tragedi, Penonton Surabaya Membara Ungkap Penyebab Belasan Orang Tertabrak Kereta"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel js

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel