Cerita Keyla, Bocah 10 Tahun Tuna Netra Penghafal Alquran Asal Tangerang
Mengalami gangguan pada penglihatan sejak lahir bukanlah halangan bagi Nur Syahwa Syaqila (10), menghafal Alquran.
Terbukti selama tiga tahun berlatih menghafal ayat suci, Kayla sapaan karib anak usia 10 tahun ini mampu menghafal 30 juz.
Kayla, yang telah dikenalkan bacaan ayat suci sejak dini bahkan masih dalam kandungan itu, mengaku tertarik untuk menghafalnya, karena dorongan sang ayah, Muhamad Saban.
"Ayah inspirasi aku menghafal Alquran, dia memotivasi aku terus untuk membaca Alquran sesuai kaidah dan tajwidnya," ucap Kayla saat ditemui di kawasan Alam Sutra, Kota Tangerang, Selasa (11/12/2018).
Kayla, yang juga bercita-cita sebagai dosen ini, mengaku tak lupa untuk mengasah hafalan ayat-ayat dalam Alquran secara rutin membacanya, selepas melaksanakan salat lima waktu.
"Aku bisa hafal itu lewat kaset murotal, CD, dan mendengar langsung Ayah dan Nenek aku mengaji," tutur Kayla.
Dia yang kemudian berhasil menjuarai lomba tahfidz pada sebuah program acara televisi, dihadiahi umrah gratis bersama orang tuanya pada pertengahan Desember 2018 besok.
"Alhamdulillah senang, bisa berangkat umrah sama orang tua, insha Allah hafalan alquran memberi keberkahan berlimpah," kata Kayla.
Tak berhenti disana, ia juga mengaku banyak anak-anak Indonesia lebih mencintai Alquran
Cerita serupa juga dirasakan Kenia Alisyahputri (9), korban Tsunami dan Gempa Palu ini, mengaku senang membaca dan menghafal Alquran.
Bagi putri pasangan Verawati dan Muhamad Budiyarto, alquran adalah obat, baginya untuk memperoleh kemudahan dan pencerahan dalam segala hal.
"Alquran itu menenangkan, mencerdaskan dan memberikan aku ketenangan. Mendengarkannya saja pahala, apalagi membaca dan mau menghafalanya," seru Kenia polos.
Kenia sendiri sudah mulai berlatih dan membaca Alquran secara fasih sejak masih berusia enam tahun.
Ia mengaku dari menghafal Alquran, Kenia tak risau menerima segala ujian yang diberikan sang maha pencipta.
Meski, rumah orang tuanya disapu bersih gelombang dan getaran gempa yang dahsyat tak menjadikannya gundah tak lagi memiliki rumah.
"Ada hikmah di balik setiap ujian, aku cuma bisa berdoa supaya keluarga aku, kampung aku engga diberikan cobaan yang besar lagi," kata Kenia.
Untuk menjaga hafalan alqurannya, Kenia mengaku setiap hari rutin meminta orang disekitarnya, mendengarkan lafalan quran yang ia lantunkan.
"Sehari minimal 5 halaman, untuk menjaga hafalan aku," sambung dia.
Kelak, Kenia ingin menjadi guru agama dan mengajari lebih banyak anak-anak mempelajari, memahami dan menghafal alquran.
"Cita-cita aku mau menjadi guru agama, mengajari lebih banyak orang tentang Alquran," ucap dia.
Kedua hafidzah ini, mendapat program sedekah umrah yang diberikan Safar Arrayan Traveliondo, untuk mendukung pecinta Alquran, dalam mencintai agama dan ayat sucinya.
"Insha Allah keberkahan dengan program ini, hafidzah-hadidzah ini adalah orang-orang yang dipelihara, dikasihi dan disayangi Allah karena anak-anak ini rela menjaga kalam Allah," kata Listifa,dari Safar Arrayan Travelindo.
SUMBER
0 Response to "Cerita Keyla, Bocah 10 Tahun Tuna Netra Penghafal Alquran Asal Tangerang"
Post a Comment