"Semua Datang Kemari dan Itu Mengingatkan Saya Bagaimana Cara Bergaulnya di Sekitar Sini"
Sebelum peristiwa nahas menimpa Rangga Aqhsaal Mustaqhiim, ayah kandungnya, Fadly Fajar merasakan adanya tanda-tanda.
Rangga, bocah 10 tahun tersebut tewas setelah menyelamatkan ibunya, Dn (28) dari kesadisan Samsul (41).
Bocah yang dijuluki pahlawan kecil ini ditemukan tewas mengapung di sungai dengan luka bacokan di sekujur tubuh.
Meski terpukul, Fadly mengutarakan rasa bangganya terhadap keberanian sang anak.
"Punya anak seperti itu, saya bangga. Walau masih kecil, pemikirannya dewasa," kata Fadly Fajar dikutip TribunJakarta.com dari TribunMedan.
Di temui di kediamannya di Jalan Bunga Terompet, Kelurahan PB Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, Fadly menceritakan sosok putra hasil perkawinan dengan mantan istrinya tersebut.
Sampai saat ini, Fadly mengaku terus teringat dengan Rangga bahkan sering melihat foto-foto anaknya.
"Aku terus teringat sama anakku, Rangga,"
"Itu kan tersimpan semua di FB ku, dia itu sosok pendiam dan tegas," katanya.
Rangga meninggal dunia di kediaman ibu dan ayah tirinya, AY di Kecamatan Bireum Bayeuh, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020).
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar 10 hari setelah Rangga pindah tinggal bersama sang ibu.
Diceritakan Fadly, Rangga berangkat ke Aceh tak lama setelah merayakan ulang tahun ke-10.
"Tidak lama setelah dia ulang tahun ke-10, dia berangkat ke Aceh dan dijemput ibunya,"
"Rencananya dia akan pindah sekolah ke sana. Lagian, dia orangnya paling dekat dengan ibunya," katanya.
Saat ultah sang anak, Fadly Fajar memberikan sebuah mainan mobil.
Pasalnya, sang anak sangat menyukai bermain mobil-mobilan dan bersepeda.
"Dia suka main sepeda, orangnya aktif dan dia juga dikenal sebagai sosok yang pintar dibanding teman-temannya," lanjutnya.
Rangga ternyata sudah beberapa kali pindah sekolah sebelum dia berangkat ke Aceh.
Yang pertama, dia sekolah di sebuah SD di kawasan Pinang Baris.
Kemudian dia berpindah ke daerah Karo, tepatnya di sebuah Sekolah Dasar Negeri di Sukadame, Kecamatan Tigapanah.
Lalu, Rangga pindah sekolah lagi di daerah kediaman ayahnya, Fadly Fajar di Sekolah Dasar Negeri Jalan Sembada.
Banyak teman-teman datang ke kediaman Fadly dan mengucap bela sungkawa setelah Rangga meninggal dunia.
Hal itu kembali mengingatkan Fadly kepada putra.
"Sangat sedih, apalagi saat temannya kemari menyampaikan turut berbelasungkawa,"
"Semua datang kemari dan itu mengingatkan saya bagaimana cara bergaulnya di sekitar sini," pungkasnya.
Walau masih berusia 10 tahun, Rangga rupanya memiliki pemikiran yang jauh lebih dewasa dibanding anak seusianya.
Bahkan Fadly mengaku tak sanggup meneladani sikap Rangga.
Terbukti, Rangga berani ambil resiko saat melawan Samsul yang hendak memerkosa sang ibu.
"Bahkan aku susah setia ini, aku tidak seperti Rangga.
Pemikirannya dewasa, jadi kepergiannya itu tidak sia-sia," sambungnya.
Sebelum kepergian Rangga, ayahnya Fadly Fajar sudah memiliki firasat.
"Tanda-tandanya ada sih di saya,"
"Harusnya saya pindah kerja ke Aek Kanopan, saya enggak mau,"
"Perasaan saya mau pulang aja ke rumah, pokoknya mau ngabisin waktu bersama dua anak ini (Rangga dan Risky)," lanjutnya
Pelaku Tewas
Samsul (41), pria yang memperkosa seorang ibu dan membunuh anak yang menolong korban, ditemukan tewas di dalam tahanan Polres Langsa, Minggu (18/10/2020).
Pria ini sebelumnya ditangkap atas kasus pembunuhan terhadap R (9), bocah yang menolong ibunya berinisial DA ketika hendak diperkosa oleh Samsul.
Kasat Reskrim, Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo, melalui sambungan telepon, mengatakan, Samsul meninggal karena sesak nafas.
“Dia Sabtu dini hari mengeluh sesak nafas. Suhu tubuhnya 36,7 derajat, tensinya 97 persen dan diberi infus selama satu malam. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Langsa,” kata Arief, Minggu.
Setelah itu, dokter memperbolehkan Samsul kembali ke sel setelah diberi infus dan diberi penanganan medis.
Lalu pada Sabtu dini hari kondisi Samsul memburuk dan kembali mengalami sesak nafas. Polisi, sambung Arief, lalu melarikan Samsul ke rumah sakit.
“Dokter menyatakan meninggal dunia. Jadi, jenazahnya sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan," pungkas Arief.
Jenazah tersangka pembunuhan dan pemerkosaan ini dikebumikan di Desa Alue Gadeng, Kecamatan Bireuem Bayeum, Kabupaten Aceh Timur. (*)
0 Response to ""Semua Datang Kemari dan Itu Mengingatkan Saya Bagaimana Cara Bergaulnya di Sekitar Sini""
Post a Comment