-->

Apa Arti Fana dalam Islam? Ini Penjelasannya


 

 Pendidikan Agama Islam di sekolah mempelajari tentang sifat-sifat yang mustahil dimiliki oleh Allah SWT. Salah satu sifat yang dipelajari adalah sifat fana. Seperti apa penjelasan arti fana dalam Islam?

Secara bahasa, fana berasal dari kata al-fana' yang mengandung arti hilangnya wujud sesuatu. Menurut buku yang bertajuk 25 Kisah Pilihan Tokoh Sufi Dunia karya Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia, fana' berbeda dengan al-fasad atau rusak.


Arti fana' lebih merujuk pada tidak nampaknya sesuatu. Sementara rusak berarti adanya perubahan sesuatu kepada sesuatu yang lain.


Sementara itu, para ahli sufi berpendapat fana memiliki banyak pengertian. Misalnya diartikan sebagai keadaan moral yang luhur atau sirnanya sifat-sifat yang tercela. Sehingga dapat dipahami bahwa arti fana' menurut kalangan sufi adalah hilangnya sifat-sifat yang tercela dan yang nampak hanya sifat-sifat terpuji.


Hilangnya keinginan yang bersifat duniawi dan bergantinya sifat-sifat kemanusiaan dengan sifat-sifat ketuhanan. Pendapat lainnya menyebut fana sebagai penghancuran diri (fana' al-nafs) yaitu perasaan atau kesadaran tentang adanya tubuh kasar manusia.


Sufi Abu Yazid al-Bustami juga ikut berpendapat mengenai pengertian fana. Fana berarti hilangnya kesadaran akan eksistensi diri pribadi.


"Sehingga tidak lagi merasakan kehadiran tubuh jasmaniahnya sebagai marwisia, kesadaran menyatu dalam iradah Tuhan tetapi bukan dalam wujud Tuhan," tulis Siti Nur Aidah dalam bukunya.


Arti Fana dalam Islam

Fana merupakan salah satu sifat yang sangat mustahil dimiliki oleh Allah SWT. Fana artinya lenyap atau rusak dalam Islam. Semua makhluk yang ada di alam semesta ini akan mengalami kerusakan dan kebinasaan.


Namun, hanya Allah satu-satunya Sang Maha Pencipta yang tidak akan lenyap. Tentu tidak dapat diterima akal sehat apabila Allah yang mengendalikan seluruh alam semesta memiliki sifat fana (lenyap).


Bukti bahwa Allah mustahil memiliki sifat fana termaktub dalam firman Allah dalam QS. Ar Rahman ayat 26-27 berbunyi:


(26) كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ

(27) وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ


Artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." (QS. Ar Rahman: 26-27).


Melansir dari buku Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah sebab itulah, Allah SWT Yang Maha Pencipta memiliki sifat wajib baqa, lawan kata dari sifat fana. Sifat baqa mengandung arti kekal, artinya Allah yang menciptakan alam beserta isinya memiliki sifat tetap, kekal, dan tidak berubah.


Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Qasas ayat 88:


وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ


Artinya: "Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan." (QS. Al Qasas: 28).


Itulah penjelasan singkat mengenai arti fana dalam Islam. Semoga mudah dipahami ya, Sahabat Hikmah!

0 Response to "Apa Arti Fana dalam Islam? Ini Penjelasannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel js

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel