-->

Niat dan Tata Cara Shalat Taubat, Berikut Waktu Pengerjaan Shalat Sunnah Ini

 


Berikut niat dan tata cara Shalat Taubat. Ustadz Abdul Somad jelaskan mengenai shalat sunnah ini. Simak juga waktu pengerjaannya.


Shalat Taubat baik untuk dikerjakan untuk memohon ampun atas dosa yang telah dilakukan.


Namun kita pun hendaknya berjanji untuk tak mengulangi dosa- dosa atau perbuatan yang telah kita lakukan.



Taubat umumnya dilakukan dalam rangka memohon pengampunan kepada Allah SWT.


Dalam bertaubat, bisa pula disertai Shalat Taubat. Shalat sunnah ini bertujuan kembali kepada Allah dan bertaubat atas dosa dan kesalahan yang dilakukan.


Pentingnya berkomitmen dalam diri dan kalbu agar bertaubat sungguh-sungguh atau taubatan nasuha, agar taubat dapat diterima Allah SWT.


Bagaimana mengerjakan Shalat Taubat yang benar?


Ustadz Abdul Somad menerangkan sebelum melaksanakan Shalat Taubat sebaiknya mandi taubat terlebih dahulu.


"Mandi taubat disertai niat Aku niat Mandi Taubat karena Allah SWT, setelah bersih dilanjutkan Shalat Sunnah Taubat," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Audio Islami Official.


Ustadz Abdul Somad mengimbau agar berhati-hati saat mandi, tidak langsung mengguyur air ke kepala namun hendaknya membasahi mulai kaki dan perlahan ke anggota tubuh lainnya.


Karena tak jarang saat mandi bisa terjadi stroke ataupun serangan jantung, terlebih mandi yang dilakukan malam hari. Penyakit rematik bisa terpicu apabila mandi selepas maghrib hingga jam 12 malam. Menurut Ustadz Abdul Somad jika mandi setelah jam 1 hingga subuh maka bagus dilakukan.


"Sebelum memulai Shalat Taubat berwudhu, dan kemudian berniat terlebih dahulu, tak bisa lafaz Bahasa Arab, maka bisa dikatakan dalam Bahasa Indonesia saja di dalam hati," urainya.


Dalam berniat pun tidak usah disertakan jenis dosa atau kesalahan yang dilakukan karena Allah Maha Mengetahui.


Berikut selengkapnya Tata Cara Shalat Taubat


1. Niat Shalat Taubat


أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى


Ushollii sunnatat taubati rok’ataini lillaahi ta’aalaa.


Artinya: Aku berniat melakukan sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 2. Takbiratul Ihram


2. Takbiratul Ikhram


Takbiratul ikhram merupakah rukun Sholat.


Adapun yang dimaksud dengan takbiratul ikhram adalah membaca atau mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR), bukan mengangkat kedua tangan.


Sementara mengangkat tangan ketika takbiratul ihram hukumnya sunnah, tidak wajib.


Setelah selesai takbiratul ikhram (mengucapkan "ALLAAHU AKBAR") kemudian meletakkan telapak tangan kanan di atas pungguh telapak tangan kiri, keduanya tepat di atas dada atau ulu hati.


3. Membaca Doa Iftitah


Doa Iftitah adalah doa yang dibaca ketika shalat, antara takbiratul ihram raka'at pertama dan ta’awudz sebelum membaca surat Al Fatihah.


Adapun hukum membaca doa iftitah dalam Sholat adalah Sunnah.

Berikut adalah lafadz bacaan doa iftitah


اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا. وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا. وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْى ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ


(Allaahu Akbaru kabira wal hamdu lillahi kathira, wa subhanallahi bukratan wa asila. Innii wajjahtu wajhiya lillazi fatharas samaawaati wal ardha haniifa muslimaw wa maa anaa minal mushrikeen. Inna salaati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi Rabbil ‘aalameen. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin).


Artinya:


Allah maha besar dengan sebesar besarnya. Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari.


Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya.


Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya.


Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri.


4. Membaca Surat Fatihah


Setelah selesai membaca doa iftitah, kemudian dilanjutkan dengan membaca Fatihah.


Membaca surat Al-Fatihah merupakan Rukun sholat pada setiap raka'at, baik itu sholat fardhu maupun sholat sunnah. Jadi, ini wajib dibaca.


Adapun lafadz bacaannya adalah sebagai berikut :


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَاالصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صَرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِالْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضَّآلِّيْنَ


(Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil alamin. arrahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin, iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin. Ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin. Aamiin)


5. Membaca Surat atau Ayat-ayat tertentu dari Al-Qur'an


Setelah selesai membaca Surat Al-Fatihan dan Amin, kemudian membaca ayat pendek atau surat Al-Qur'an.


6. Ruku' disertai Tuma'ninah


Membaca bacaan ketika ruku' seperti berikut ini:


سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ


(Subhanarobbialadhimiwabihamdi) Dibaca 3 kali


7. I'tidal


Setelah selesai ruku', kemudian I'tidal, yaitu bangkit dari ruku' sembari mengangkat kedua tangan sejajar telinga, seraya membaca :


سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ


(Samiallahulimanhamida)


Kemudian kedua tangan diluruskan kebawah sambil berdiri tegak, seraya membaca :


رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموَاتِ وَمِلْءُ اْلاَرْضِ وَمِلْءُمَاشِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ


(Robbana laka hamdu milussamawati wamilluardi wamilumasyikta miinsaiin bakdu)


- Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR) tanpa mengangkat kedua tangan lalu melakukan sujud


8. Sujud disertai dengan Tuma'ninah


Adapun tata cara sujud adalah sebagai berikut :


- Meletakkan kedua lutut dan jari jemari kedua kaki diatas sajadah (tempat sujud).


- Disusul dengan meletakkan kedua telapak tangan diatas sajadah, diteruskan dengan merapatkan dahi dan hidung diatas sajadah.


- Kemudian posisi kedua telapak tangan sejajar dengan pundak dan meregangkan kedua telapak tangan dari lambung dan siku terangkat ke atas, tidak menempel ke lantai, kemudian membaca bacaan ketika sujud.


Berikut bacaannya:


سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ


(Subhanna robbial akla wabihamdi) Dibaca 3 kali


Artinya : Maha suci Allah, serta memujilah aku kepada-Nya


- Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR), untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud.


9. Duduk diantara Dua Sujud disertai dengan Tuma'ninah


Adapun cara duduk diantara dua sujud adalah sebagai berikut:


- Duduk diatas telapak kaki kiri, sedangkan kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah


- Kedua telapak tangan diletakkan di atas kedua lutut, kemudian membaca doa berikut ini :


رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ


(Robbi firli warhamni wajburni warfakni wahdini waafini wafuani)


Artinya:


"Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan. berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."


- Kemudian mengucapkan "ALLAAHU AKBAR" untuk kemudian melakukan kembali sujud yang kedua kalinya pada raka'at pertama


10. Sujud Kedua


Untuk sujud kedua cara dan bacaannya sama seperti halnya sujud pertama, yaitu:

Berikut bacaannya:


سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ


(Subhanna robbial akla wabihamdi) Dibaca 3 kali


Kemudian bangun dari sujud untuk berdiri tegak seraya mengucapkan "ALLAAHU AKBAR" lalu bersedekap, kemudian dilanjutkan ke roka'at kedua / raka'at akhir Sholat subuh.


Perhatian: Bacaannya sama saja dengan apa yang ditulis diatas, Anda bisa mengganti bacaan doa pendek setelah Alfatihah dengan doa pendek lainnya.


11. Duduk Tasyahud (Tahiyyat) Akhir


Duduk dan membaca tasyahud akhir merupakan salah satu rukun sholat.


Apabila ditinggalkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja maka sholatnya batal.


Adapun cara duduk tahiyyah akhir adalah sebagai berikut :


- Duduk diatas telapak kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah


- Jari telunjuk kanan diacungkan ketika membaca kalimat اِلاَّاللهُ (IL-LALLAAHI), sementara jari-jari yang lain menggenggam.


- Telapak tangan kiri diletakkan diatas lutut kiri


Adapun untuk bacaan tasyahhud atau tahiyyat akhir secara lengkap adalah sebagai berikut :


اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ ﻟِﻲ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَﺳْﺮَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَﺳْﺮَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْـمُقَدِّمُ وَ أَنْتَ الْـمُؤَخِّرُ لَآ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اللَّهمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا كَبِيْرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ


(At'tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As-salaamu'alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahisaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullaah. Allaahumma shalli'alaa sayyidinaa muhammad. Wa'alaa aali sayyidinaa muhammad. kamaa shallaita alaa sayyidina ibroohiim wa alaa aali sayyidina ibroohiim. Wabaarik'alaa sayyidina muhammad wa alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta alaa sayyidina ibroohim wa alaa aali sayyidinaa ibraahiim fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.)


Artinya :


“Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya Allah aku sampai shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, serta kepada keluarganya. Sebagaimana Engkau sampaikan shalawat kepada Nabi Ibrahim As., serta kepada para keluarganya. Dan, berikanlah keberkahan kepada junjungan kita Nabi Muhammad, serta kepada keluarga. Sebagaimana, Engkau telah berkahi kepada junjungan kita Nabi Ibrahim, serta keberkahan yang dilimpahkan kepada keluarga Nabi Ibrahim. Di seluruh alam raya ini, Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Kekal."


* Keterangan: Bacaan tasyahhud akhir diatas merupakan bacaan secara lengkap dengan doa-doa setelah tasyahud akhir sebelum salam.


12. Mengucapkan Salam


Tata cara salam :


- Mengucap salam seraya telunjuk jari kanan di tarik kembali dan menoleh ke arah kanan hingga pipi kanan kelihatan seluruhnya dari belakang.


- Diteruskan dengan mengucapkan salam kembali seraya menoleh ke arah kiri hingga pipi kiri kelihatan dari belakang.


Mengucapkan salam merupakan salah satu rukun shalat.


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ


(Assalamualaikum wr.wb)


"Kalau bertaubat, kau perbaiki imanmu, beramal shaleh, semua kejelekan dan kesalahan yang dulu diganti Allah dengan kebaikan-kebaikan," ujarnya.


Simak Videonya, KLIK


Waktu Pelaksanaan Shalat Taubat


Ustadz Abdul Somad menuturkan, waktu pelaksanaan Shalat Taubat tidak terbatas.


"Unlimited, mau pagi, siang, malam, tapi bagus malam, namun kapanpun bia dan bagus ditunaikan," tandasnya.


Sementara itu, sebagian ulama menyatakan bahwa waktu pelaksanaan sholat taubat nasuha yang utama adalah pada 2/3 malam atau selama shalat tahajud dilaksanakan.

HALAMAN SELANJUTNYA


0 Response to "Niat dan Tata Cara Shalat Taubat, Berikut Waktu Pengerjaan Shalat Sunnah Ini"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel js

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel