Masyaallah. Kisah Wanita Penjaga Bar di Swiss yang Jadi Mualaf
Pandemi COVID-19 membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Tak terkecuali wanita penjaga bar ini yang akhirnya menjadi mualaf.
Adalah Caroline, seorang wanita Swiss yang sehari-harinya bekerja sebagai penjaga bar. Namun, nasibnya berubah ketika corona menyerang dan memaksanya tinggal di rumah.
Caroline terpaksa jadi pengangguran akibat bar tempat kerjanya ditutup. Nasib serupa juga ditemui oleh suaminya yang turut jadi pengangguran.
Hanya di momen penuh ketidakpastian tersebut, mendadak suaminya mulai berhijrah. Ia kembali membaca buku-buku tentang Islam yang diberikan oleh rekan-rekannya beberapa waktu silam.
Hingga pada suatu hari, sang suami juga mengajak Caroline untuk membaca buku tentang Islam. Menghindari pergumulan, akhirnya Caroline juga mulai ikut membaca buku milik suaminya. Perlahan, Caroline yang tadinya tak percaya akan agama mulai mengenal Islam.
"Saya bukan orang yang religius, tapi suami membuatku percaya akan Tuhan. Ia mengatakan bahwa dunia ini bukanlah segalanya. Segala sesuatu terjadi untuk sebuah alasan dan Tuhan tahu apa yang kita lakukan setiap saat," ujar Caroline.
Ketika mulai menerima Islam, Caroline juga mengikuti kewajiban untuk berhijab. Awalnya ia merasa ragu, tapi setelah menjadi mualaf, ia tak ingin jadi muslim yang setengah-setengah.
"Awalnya saya merasa ragu karena saya memikirkan konsekuensi menjadi Muslim. Saya tak suka melakukan sesuatu dengan setengah hati, jadi saya menerima Islam dan ingin mengimaninya dengan benar. Termasuk menutup kepala saya," cerita Caroline.
Setelah mantap jadi Muslim dan berhijab, Caroline tak lagi kembali ke bar yang jadi profesinya dulu. Namun, ia tetap tinggal di rumah dan mencari penghasilan dengan membuat hijab.
"Kenapa tidak membuat hijab saya sendiri? Alhamdullilah, banyak orang yang mendukung. Para wanita membeli hijab saya dan banyak orang muslim yang mendukung kami secara emosional dan mental," kenang Caroline.
Pada akhirnya, Caroline mendapat hikmah dari menjadi seorang muslim. Walau kehilangan pekerjaan sebagai penjaga bar, ia telah menemukan panggilan dan pekerjaan baru sebagai seorang muslim. Dia menjadi mualaf.
0 Response to "Masyaallah. Kisah Wanita Penjaga Bar di Swiss yang Jadi Mualaf"
Post a Comment